Fitri Rosadela
SMA NEGERI 1 DRAMAGA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil alamin,
wassalatuwassalamuala asrafilanbiya iwal mursalin, sayyidina muhammadin waala
alihi wa sahbihi ajmain, amma ba’du.
Yang terhormat , bapak/ibu dewan juri, beserta teman-teman seperjuangan yang
luar biasa saya banggakan.
Segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam, Dzat yang telah menciptakan
langit dan bumi, serta seluruh jagad raya ini,
yang telah memberikan kita nafas kehidupan hingga detik ini, sehingga
kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa
juga, kita senandungkan lagu terindah, yaitu shalawat serta salam kepada
Baginda besar, teladan untuk kita semua, nabi akhir zaman, Rasulullah SAW.
Dalam
kesempatan kali ini, kesempatan yang cukup singkat tapi semoga sarat akan
rahmat, izinkanlah saya Fitri Rosadela perwakilan dari SMA Negeri 1 Dramaga
mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk
menyampaikan pidato yang bertema, “Kejarlah Mimpi bersama Al-Quran”.
Sebelum
memulai pidato saya kali ini, saya ingin memberikan semacam jargon untuk
teman-teman semua. Pemuda Muslim? Aku bermimpi, berusaha, dan berdoa !
Mimpi. Sebuah kata yang rasanya
sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Ya, mimpi dapat kita artikan sebagai
harapan, keinginan, ataupun cita-cita yang ingin kita raih. Betapa penting dan
luar biasanya sebuah mimpi bagi manusia. Kita ambil contoh saja kisah
Rasulullah, SAW, manusia paling mulia sepanjang masa. Apa impian beliau sahabat?
Mari kita liat Al Quran
َقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ
أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌعَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ
رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari
kaummu sendiri,
berat
terasa olehnya penderitaanmu,
sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS : 9 : 128).
Beliau menginginkan kita, kita
selaku ummatnya selamat dari kebodohan, selamat dari kesesatan, selamat dari
api neraka dan siksaan. Subhanallah. Begitu sayangnya beliau kepada kita
sehingga banyak sekali rintangan yang menghadang tak menghentikan langkah
beliau untuk berdakwah, memproklamasikan kebenaran. Caci, maki, kegagalan, dan
kekecewaan rasanya sudah jadi makanan sehari-hari Beliau. Tapi apakah beliau
menyerah terhadap mimpinya ? Sama sekali
tidak kawan. Tidak sama sekali.
Kalau tadi saya ambil contoh dari
manusia yang memang luar biasa, maka ada lagi kisah luar biasa dari seorang
manusia biasa, sama seperti kita semua, yaitu dari Thomas Alfa Edison yang
setelah beberapa kali , berpuluh-puluh, hingga beratus-ratus kali gagal
akhirnya pada kali ke-1000, beliau dapat
menciptakan sebuah lampu yang akhirnya dapat menerangi kehidupan sehari-hari
kita. Coba kita bayangkan jika di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak ada
lampu?? . Tentu saja kita akan sangat kesulitan bukan? Untunglah bapak Thomas
Alfa Edison tidak mudahh menyerah layaknya kita yang baru 2-3 kali gagal,
lantas menyerah begitu saja.
Sahabat seperjuangan, calon pahlawan
ummat….
Tahukan kalian, apa persamaan yang
Rasulullah maupun Thomas Alfa Edison miliki? Ya, BELIEVE. Percaya. Atau kita
sebut saja dengan YAKUSA, Yakin Usaha Sampai. Alfa Edison percaya bahwa dia tidaklah salah, melainkan
hanya menemukan 999 kali cara yang tidak tepat. Dia percaya dia akan berhasil
menciptakan sesuatu. Dan akhirnya, lampu-lampu menerangi kehidupan kita hingga
saat ini. Begitu pula dengan Rasulullah. Beliau sangat amat yakin dengan janji
Allah, yang Maha Kuasa, Maha Kuat akan menolongnya untuk mengemban dakwahnya.
Seperti dalam firman Allah yang artinya,
"Jika
Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika
Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang
dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?."
[QS. Ali Imran (3) : 160]
Lantas bagaimana hasilnya? Beliau berhasil
menegakan agama ini, Islam. Agama yang luar biasa indah, yang al-kitabnya
adalah Al-Quran yang merupakan solusi
dari setiap permasalahan yang kita miliki. Sungguh tak sia-sia perjuangan
beliau.
Jika kunci tercapainya mimpi yang pertama adalah
PERCAYA, maka yang keduanya adalah USAHA kawan.
A dream doesn't become reality
through magic; it takes sweat, determination and hard work. Sebuah mimpi tidak menjadi kenyataan melalui sihir,
dibutuhkan keringat, tekad dan kerja keras.
Siapa disini yang ingin menjadi juara umum di
sekolah? Lalu, siapa disini yang ingin menjadi juara umum tanpa belajar? . Baik
teman-teman, disini kita harus paham. Bahwasannya tidak mungkin menjadi juara
umum tanpa belajar. Hal tersebut sama saja dengan menginginkan turunnya hujan
uang dari langit. Ya, tidak mungkin kawan. Ketika kita menginginkan sesuatu,
kita harus mau mengambil resiko kawan. Jika ingin menjadi juara umum misalnya,
kita harus siap untuk belajar lebih lama dari yang lain, siap mengurangi waktu
bermain, siap untuk berpikir dalam dan berjuang lebih lebih lama daripada yang
lain.
Untuk dapat menjalankan usaha-usaha tersebut dengan
baik, maka yang kita perlukan adalah sabar kawan,atau kalo bule mah biasanya
bilangnya BE PATIENT. Karena dalam suatu usaha pastilah kita akan menemukan
kerikil-kerikil yang akan menghambat kemulusan perjalanan kita bukan? Untuk
itu, yang namanya sabar sangat amat diperlukan kawan. Dalam Al-Quranpun Allah telah
berfirman,
• يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang
yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153)
Lantas, sabar
dalam hal apa kawan? Dalam semua hal tentunya. Sabar dalam beribadah, berbakti
kepada kedua orang tua kita, sabar menghadapi musibah, dan yang lainnya.
Termasuk sabar dalam belajar dan berusaha. Trust me, without patient, you will
not reach your dreams guys.
Percaya atau
YAKUSA sudah, usaha lantas bersabarpun
sudah, kalau udah begini mimpi kita pasti bisa tercapai dong? Eits, tunggu dulu
kawan, ada satu lagi yang harus kita miliki, yaitu tawakal. Seperti dalam surat
Ali Imran ayat 173 Allah berfirman,
•
حسبنا الله ونعم الوكيل
. …."Cukuplah Allah menjadi
Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
Kenapa tawakal
dibutuhkan kawan? Kita ambil contoh yang mudah saja. Hari ini, saya dan
teman-teman semua mengikuti lomba pidato. Tentunya, kita semua ingin
menampilkan dan mendapatkan yang terbaik bukan? Dan pastinya deg-degan atau
nervous dirasakan oleh sebagian besar teman-teman yang ada disini . Betul apa
betul teman-teman? Ya, maka untuk meredam rasa takut, deg-degan atau nervous
tersebut, tawakal atau berserah kepada Allah mutlak diperlukan. Karena dengan
memasrahkan semuanya kepada Allah, hati akan tenang, tentram, dan damai sobat. Dijamin!
Maka dari itu, sebelum memulai pidato
ini, saya meyakinkan diri saya, dengan mengatakan, “Just do the best dela, and
let Allah do the rest J” .
Kawan, ada satu
kutipan luar biasa dari Hasan Al-Banna,
> Medan bercakap tidak sama dengan medan
berkhayal.
> Medan beramal tidak sama dengan medan bercakap.
> Medan berjihad tidak sama dengan medan beramal.
> Medan berjihad sebenar tidak sama dengan medan berjihad yang silap.
Baiklah, untuk
menambah semangat teman-teman semua dalam meraih mimpi, marilah kita bertakbir
bersama, Takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Sebelum saya menyudahi pidato ini,
saya ingin berpantun dulu, dengarkan ya.
Jalan-Jalan
ke Australia,
Jangan
lupa naik Kangguru.
Wahai
teman-teman yang berbahagia,
Saya calon
pahlawan ummat pamit dulu.
Mungkin hanya sekian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Mohon maaf jika ada kesalahan, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya dari
Allah, dan kekurangan berasal dari diri saya sendiri. Sekian. Wassalamualaikum.
Wr. Wb.
Note :
Pidato ini dela bikin waktu mau ikutan Lomba Pidato + PPT di acara PELANGI (Perlombaan Antar Generasi Islam) di SMANEL. Alhamdulillah banget dapet juara 3. :D