LOMBA
MENULIS INSPIRATIF 2012
Tema:
“JIKA AKU MENJADI GURU PROFESIONAL”
Judul
: “I AM AN INSPIRATION”
Menjadi guru merupakan suatu pekerjaan yang mulia.
Banyak sekali sumber daya manusia yang ada di Indonesia yang pada akhirnya
menjadi seorang guru. Tapi mari kita lihat bagaimana kualitas dari guru-guru
tersebut. Sudahkah mereka menjadi seorang guru yang benar-benar pantas untuk di
jadikan panutan? Ya, pandangan saya sejauh ini menyimpulkan masih ada saja
guru-guru yang di kelas hanya sekedar mengajar. Memberikan materi yang harus
disampaikan, dan selesai. Tak peduli
apakah sang anak mengerti akan yang disampaikan, atau tak peduli apakah
sang anak akan bisa mempraktekan hal-hal yang dia ajarkan dalam kehidupan
sehari-hari atau tidak, yang jelas, “ saya sudah mengajar”.
Melihat
banyak sekali guru-guru yang belum bisa menularkan semangat kepada
murid-muridnya, tumbuh rasa gemas dari
dalam diri ini untuk memperbaiki cara-cara guru mengajar yang menurut saya
tidak efektif. Terkadang saya senang sekali memberi sentilan-sentilan pada
guru-guru yang berkoar-koar selama beberapa jam, tetapi seluruh murid yang ada
disana tidak memahami apa yang beliau sampaikan. Sungguh ironi. Membuang-buang
waktu berjam-jam dengan sia-sia.
Belakangan
saya sadari bahwa dengan hanya memberikan sentilan-sentilan saja efeknya tidak
banyak, bahkan terkadang tidak ada. Oleh karena itu akhirnya saya memutuskan
jika saya tidak bisa mencontoh orang tersebut, kenapa tidak saya saja yang
menjadi contoh? . Ya, sejak saat itulah muncul keinginan untuk menjadi seorang
guru. Tentunya bukan guru biasa, tetapi di atas rata-rata.Guru yang saya maksud
di atas rata-rata ini adalah seseorang yang memang dapat dicontoh, yang pantas
di idolakan. Yaitu yang dapat :
Ø Mengajar dan mendidik dengan baik
Ø Menanamkan kebiasaan untuk
bertanggung jawab atas apa yang sudah diimani
Ø Menularkan semangat positif
Ø Membiasakan perilaku-perilaku yang
baik
Ø Menanamkan pemikiran-pemikiran
yang berbeda dengan orang-orang biasa(think out of the box)
Ø Membuat orang lain berani untuk
mengatakan benar apa yang memang benar
dan salah sesuatu yang memang salah
Ø Membuat banyak orang menghargai
waktu yang mereka miliki dengan sangat mahal
Ø Membuat banyak orang memiliki
kepercayaan bahwa apa yang mereka impikan dapat mereka capai walaupun seribu
orang mengatakan tidak mungkin
Ø Menanamkan rasa kepedulian sosial
yang tinggi terhadap sesama
Bayangkanlah jika seandainya semua
guru bisa seperti itu? Pastilah dunia pendidikan di Indonesia akan maju.
Tapi sayangnya, kebanyakan guru-guru
di Indonesia tidak seperti itu. Kasus di banyak sekolah yang sejauh ini saya
amati adalah, ada saja guru-guru yang masuk ke kelas , hanya memberikan tugas
yang harus dikumpulkan, lalu keluar dari kelas. Kemudian setelah itu, tugas
yang setengah mati dikerjakan oleh siswa hanya di paraf. Sangat menyedihkan.
Dalam hati saya bertanya, “ ini ya, yang namanya guru? Kalau hanya member tugas
dan paraf, serahkan saja pada saya. Saya juga bisa”.
Saya memiliki seorang guru yang
sangat menginspirasi saya. Beliau memang hanya seorang guru biasa. Tak kaya,
tak tampan, dan hanya bergelar D3. Tapi beliau memiliki sesuatu yang guru-guru
lain yang bahkan bergelar jauh lebih tinggi dari beliau terlihat lebih rendah
darinya. Apa yang membuat beliau berbeda ? Beliau berbeda karena senantiasa,
terlalu sering melakukan hal yang tidak biasa. Jika guru-guru lain hanya
mengajar, beliau mengajar plus plus. Banyak sekali hal-hal yang bisa ditiru
dari beliau. Pernah suatu kali, ketika beliau melihat ada lahan kosong yang tak
terurus di sekolah beliau memanggil beberapa anak dan kemudian mengajak mereka
untuk membenahi lahan tersebut. Alhasil, beberapa hari kemudian lahan yang
kosong itu berubah menjadi sebuah taman yang cantik. Ketika ditanya, mengapa
bapak yang mengerjakan hal tersebut dan mengapa mengajak siswa-siswi juga,
beliau menjawab, “ bapak ingin mengajarkan anak-anak salah satu cara kita
berbakti kepada sekolah kita. Tempat dimana kalian belajar, tempat kalian
mendapatkan ilmu-ilmu baru, tempat dimana kalian mendapatkan teman-teman yang
banyak, mendapatkan pengganti orang tua dirumah, dan tempat dimana kalian
menghabiskan saat-saat remaja kalian dengan bahagianya “. Salah satu yang bisa
kita ambil dari kisah tersebut adalah beliau memikirkan dan mengerjakan sesuatu
yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Super menurut saya.
Terinspirasi oleh beliau, yang
luar biasa menurut saya. Ya, luar biasa tentunya. Berkat beliau saya dan banyak
sekali teman-teman menjadi mengerti akan arti dari banyak hal. Keikhlasan,
ketulusan, kesungguhan, kesabaran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, kerja
keras, konsisten. Banyak sekali, sangat banyak. Tertanam dalam diri ini, “ saya
harus jadi orang yang berguna.” Terinspirasi dari salah satu haditspun yang
bunyinya “ sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling berguna untuk orang
lain”, timbulah keinginan menjadi seorang guru. Guru dalam artian pengajar.
Pengajar dimanapun itu. Tidak hanya di sekolah. Saya harus bisa menginspirasi
banyak orang!
Seandainya jalan saya memang
menjadi seorang pengajar. Saya akan berdoa kepada Allah agar diri ini menjadi
pengajar yang baik, yang memang memiliki jiwa mengajar, yang tidak mengajar
karena merasa itu pekerjaan agar mendapatkan pendapatan, tapi mengajar karena
itu memang sudah menjadi kewajiban, karena menyebar ilmu dan kebaikan adalah
sebuah keharusan.
Banyak rencana yang saya pikirkan
jika memang nanti menjadi a unique
teacher. Saya ingin setiap kali mengajar pada siapapun itu, akan ada
motivasi yang saya selipkan di tengah-tengah pelajaran. Saya ingin setiap orang
yang belajar, bukan karena keterpaksaan tapi karena kecintaan, karena
keingintahuan demi kemajuan.
Belakangan ini, saya memperhatikan
guru-guru yang ada di sekitar saya. Akhirnya saya bisa membagi kebanyakan
guru-guru menjadi dua tipe :
1. Galak/ terlalu tegas => ditakuti
2. Terlalu baik => disepelekan
Dua tipe itu adalah yang merupakan
kebanyakan, ada juga beberapa yang tegas, baik, dan dihormati . Saya memilih
untuk menjadi yang terakhir. Menjadi seseorang yang tegas, tak ditakuti, melainkan
dihormati. Bagaimana caranya? Saya tidak akan membuat mereka menghormati dan
mentaati saya dengan menakut-nakuti mereka menggunakan NILAI, “ kalau kamu
tidak mengerjakan PR, nilai kamu tidak akan memenuhi KKM!” , tapi saya akan
membuat mereka belajar dengan cara, “ kamu ingin apa ketika besar nanti?
Keliling dunia? Menjadi pemain futsal atau penyanyi professional? Ingin jadi
apapun kalian, semuanya ditentukan dari sekarang, sejak hari ini. Jadi apapun
kalian, belajarlah dengan baik, jalin hubungan yang erat dengan sesama, dengan
orang-orang yang ada di sekitarmu, sayangi yang lebih muda, taati dan hormati
yang lebih tua, banyak berdoa, percayakan kepada Allah, bahwa jalan terbaik
sudah disiapkan untuk kalian” .
Saya akan menjadi pengajar juga
tauladan yang dapat menjadi teman yang baik bagi mereka, akan menjadi kakak,
bahkan orang tua yang dapat dipercaya dan diandalkan untuk mereka. Berbagi
solusi, berbagi pengalaman, berbagi banyak hal dengan semua orang yang akan
saya ajarkan nanti. Karena berbagi itu merupakan suatu kebahagiaan juga
kenikmatan bagi saya pribadi.
Tekadku, nanti jika aku menjadi
seorang pengajar , aku akan menciptakan suatu tradisi, suatu kebiasaan baik
yang bisa dan akan terus digunakan oleh siswa-siswi yang ada di sekolah. Dimana
kebiasaan itu akan menjadi titik awal perubahan bagi suatu sekolah, suatu
daerah, suatu bangsa. Aamiin. :)
NB :
Essay ini
dela buat dalam rangka mengikuti lomba Essay di Unmuh Malang via email tingkat
SMA se-Indonesia. Dela peserta ke-50 dari 353 orang. Menang? Belum. Hehe. Ternyata
banyak banget tulisan lain yang bagus-bagus banget . Tapi Alhamdulillah tetap
dapat sertifikat .
Hai Dela... Selamat atas partisipasinya mengikuti lomba! ga banyak orang punya kemauan untuk mengikuti lomba, apalagi benar2 mengikutinya.. Aku beberapa kali mengikuti dan mengkoordinasi lomba menulis, jadi disini ingin berpendapat sedikit;)
BalasHapusMenurut aku, tulisan Dela bagus dan kelihatan "personality"nya. Dela juga punya sudut pandang yang unik dalam menceritakan atau menjelaskan sesuatu, sehingga menjadi salah satu modal utama Dela dalam menulis. Bahasa Dela juga mengalir lancar dan mudah dicerna. Yang menurut aku perlu dieksplorasi adalah:
- passion: tunjukkan kesungguhan, perasaan, bahkan emosinya agar pembaca dapat "merasakan" penulis. Walaupun tulisannya bisa dibilang harus baku atau wajar, kita tetap bisa menyisipkan sedikit passion ke dalam tulisan.
- structure: bentuk paling dasar dalam lomba adalah essai yang punya struktur tertentu. Walaupun ga disebutkan, buatlah sebuah struktur yang jelas untuk tulisan kita. mengapa? karena pembaca akan lebih mudah mengerti jalan pikiran kita dan logika yang ada dalam tulisan. Kan sayang kalo tulisan bagus tapi pembaca agak kesulitan mengikuti alurnya.
-Data: agar lebih meyakinkan, data dan fakta dalam angka statistik(terutama dalam essai) membuat tulisan kita terkesan lebih kredibel, lebih "niat", dan lebih keren aja;)
Bayangkan dalam lomba ada ratusan karya dan juri, sebagai manusia, mungkin saja melakukan skimming ketika melakukan seleksi awal. maka buatlah tulisan itu memukau. Kemaslah modal keunikan Dela dengan menarik ;)
tetap semangat ya Dela...
Hai juga kanay :D
BalasHapusMakasih udah ngunjungin blog delanya, n makasih banget buat masukan"nya. Insya Allah, nanti diperbaiki lagi. :)
semangat!
kanay share info dong kalo ada lomba". hehe Mkasih...