Salam

Assalamu'alaykum... :)

Rabu, 18 Juli 2012

AIESEC IPB EXPANSION ROAD SHOW TO SMA NEGERI 1 DRAMAGA

Hari ini, tepatnya tanggal 18 Juli 2012 kita, beberapa siswa/i smanida berpartisipasi dalam acaranya kaka-kaka IPB yang tergabung dalam AIESEC (Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale) yang lagi menggelar acara road show ke sekolah kita gitu. Nama acaranya itu "SPEAK UP !" Keren kan? Keren dong. hehe
Di acara ini itu, ada beberapa tourist atau bahasa kerennya bule yang datang dari Ceko, Pakistan dan China.
Acara diawali dengan pastinya, pembukaan. Di pembukaan ini kita dikasi semacam jargon gitu. Jadi kalo ada yang bilang AIESEC, semuanya harus jawab "WHATS UP ", dan kalo ada yang bilang "How do you feel?" jawabnya harus " EXCELLENT!".
Setelah jargon, dilanjutkan dengan perkenalan dari kaka-kaka panitia dan juga bule-bulenya. Ada Iqbal dan satu teman laki-lakinya dari Pakistan, orangnya tinggi hitam besar . Ada yang dari Ceko namanya Vendy, cantik putih tinggi dna friendly, dan satu lagi aksen inggrisnya paling bagus dibanding yang lain. Terakhir ada empat orang bule yang dari China. Satu laki-laki dan tiga perempuan. Karena nama mereka susah disebut, jadi namanya gak Dela sebutin satu-satu . 

Setelah perkenalan, kita lanjut ke games, kita mainnya outdoor gitu di lapangan SMANIDA. Permainannya sih simple aja, pertama kita bentuk lingkaran dengan kelompok kita, kemudian tangan kita luruskan kedua tangan kita ke depan, tutup mata lalu cari satu tangan untuk tiap satu telapak tangan kita. Kalau semua sudah memegang satu tangan temannya kita buka mata kita, lalu gimana caranya kita harus membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan. Jadi kita puter-puter deh itu badan kita untuk membentuk suatu lingkaran tapi  tetap mempertahankan tangan kita dengan teman kita tadi.
Setelah berkali-kali ya, alhamdulillah berhasil :D
Karena udah kepanasan diluar, kita akhirnya lanjutin acara kembali ke dalam ruangan. Kita langsung dibagi kedalam kelompok yang baru lagi untuk mengadakan diskusi-yang kemudian akan dipresentasikan, dan tiap kelompok didampingi oleh satu orang bule. 
Kebetulan Dela masuk ke kelompok tiga dan didampingi oleh Bule dari China namanya Catherine (Iya, saya juga ngerasa aneh. Namanya lebih mirip orang Inggris soalnya. hehe) Orangnya imut-imut, cantik, rame gitu. Walaupun dengan aksen China - Inggris yang sedikit aneh, dan sempat misscommunication, tapi komunikasi kita waktu diskusi kelompok  bisa digolongkan lancar lah . 
Waktu itu  topik yang kita disusikan adalah "Facebook dan Jejaring Sosial". Okey HOT banget ya? Secara sekarang lagi marak banget yang namanya jejaring sosial itu.
Alhamdulillah , kelompok kita paling cepat beres diskusinya. Soalnya kayanya teman-teman di kelompok dela itu pada Fb lover gitu. 
Setelah semua kelompok beres, satu persatu kelompok maju kedepan mempresentasikan hasil diskusinya. Of course, dengan bahasa inggris lagi. Tapi justru disini yang bikin acara jadi seru dan berbeda. hehe. Jujur, waktu presentasi gak deg-degan soalnya topiknya Dela banget, dan memang suka banget yang namanya SPEAK UP dan juga ini bukan pertama kali Dela presentasi di depan bule. Informasi lagi, jangan minder ketika berbicara atau tampil depan bule. Mereka bahasa inggrisnya-mayoritas-tidak jauh lebih baik dari kita teman! ;D
Oh iya, setiap kelompok yang selesai presentasi kita pasti langsung teriak, " MEMBANGGAKAN!" prokprokprokprok, atau "SO PROUD OF YOU! " prokprokprokprok, dan setelah semuanya selesai, "ALUS PISAN!" prokprokprokprok. haha. Ya, kita menggunakan tiga bahasa , Indonesia-Inggris-Sunda. :D

Sebelum acara penutupan, kita melakukan semacam FlashMob gitu. :D Dipimpin oleh kaka pembimbing Dela tadi, Catherine. Lagunya asing dan aneh. Haha. Tapi gerakannya SERUU abiss! 
Selalu, seperti biasa, suatu event kalo gak photo-photo rasanya gak sempurna. Jadi, acara terakhir kita adalah photo-photo. :D 
dan ini dia photo-photonya , 










Thufail Al Ghifari - Catatan Terakhir

Tterjagalah dari segala maksiat
dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa jiwa
yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri
ini bukan cerita cinderela
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya
tak dapat diukur tapi bersama Allah
semua pasti akan teratur
dinyatakan dalam ketulusan
dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam
bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat
tidak, ini takkan dimengerti
oleh hati yang penuh dengan dusta
yang buta oleh warna warni dunia yang fana
ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan
keteladanan bagi generasi berikutnya
keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
dan menjadi manis seperti kurma
diawal rembulan yang indah
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
dan hanya mau mencium
atas dasar kemurnian kita berkata cinta
karena bukan apa siapa dan bagaimana
tapi luruskanlah dalam wangi surga
karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta

hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini
hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini

inilah cinta sejati
cinta yang tak perlu kau tunggu
tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu
petunjuk yang selalu datang
dari ruang para malaikat
yang sanggup melihat tak kenal pekat
tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
takkan habis oleh waktu
karena kecantikannya tersimpan dihati
dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
yang menjadikan dunia menjadi surga
sebelum surga sebenarnya
yang membuat hidup lebih hidup
dari kehidupan sebenarnya
seperti sungai yang mengalir
bening airnyapun selalu artikan keseimbangan syair
yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
dan kelebihan sebagai kekuatan
lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang
bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan
para kesatria sastra jihad dan dakwah
tercatat dalam untaian rahmat berakhir
dalam catatan terakhir yang mulia
digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhanahu wata’ala

hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini
hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini

:'(

Minggu, 15 Juli 2012

Habis Galau Terbitlah Terang


             Seperti biasa, setiap hari tepatnya malam hari, saya, Fitri Rosadela biasa dipanggil Dela, nongkrong di depan notebook untuk melihat perkembangan di dunia maya. Klik sana klik sini, beranda, profile, beranda lagi, profile lagi, komen sana sini, buka foto ini, buka foto itu, berbagi tautan ini dan itu, sampai akhirnya mata saya tertuju pada sebuah tautan mengenai web yang berisi lomba-lomba seputar tulis-menulis. Mata berbinar, senyum mengembang. Klik. Sederetan lomba-lomba langsung terpampang di depan layar. Yaa, untuk orang yang maniak lomba seperti saya, pasti sangat senang mendapat sederetan lomba seperti ini. Saya klik salah satu lomba tulis-menulis essay tingkat SMA se-Indonesia. Lihat persyaratan dan GRATIS ! Hadiahnya pun luar biasa menggiurkan. Langsung saja saya segera copy semua persyaratan dan segera membuat karya tulis yang berupa essay tersebut. Basmalah pun terucap.
            Senang luar biasa ketika akhirnya saya berhasil menyelesaikan essay tersebut. Langsung saja saya kirim. Setelah di cek di grup lomba tersebut, ternyata saya adalah pengirim essay yang ke-50. Dalam hati saya berkata, wah, se-Indonesia ternyata sedikit juga ya pesertanya. Sepertinya ada peluang untuk menang. Apalagi tulisan Dela itu kan mengambil contoh dari kehidupan nyata, terus alasan-alasannya masuk akal gitu. Jadi deh Dela jadi penulis ini mah!Haha. Sampai akhirnya beberapa hari sebelum dateline pengirim terus bertambah sampai akhirnya mencapai 353 peserta. Krik krik. Ciut. Hari terus berlanjut, hari pengumuman pun semakin dekat. Dag-dig-dug hatiku, dag-dig-dug hatiku (dinyanyikan ala salah satu girlband di sinetron). Serius berharap banget menang ini lomba, kapan lagi gitu menang lomba tulis-menulis se-Indonesia? Kurang keren gimana coba? Apalagi kalo inget hadiahnya, aduh, ga menang panitia di datengin deh!
            Akhirnya hari itu datang. Hari yang sudah sangat ditunggu-tunggu. Hasil pengumuman lomba. Pagi-pagi sekali, sebelum berangkat ke sekolah saya menyempatkan diri membuka internet untuk mengecek hasil lomba tersebut. Tiba-tiba waktu terasa begitu lambat. Slow motion, guys! Notebook dibuka, modem disambungkan. Lalu, klik sekali-dag, klik lagi-dig, klik lagi-dug. Dag-dig-dug. Check grup di dunia maya tempat hasil pengumuman bakal diumumin. Mata mulai menjelajah meneliti tiap tulisan yang ada di grup tersebut. Dari atas sampai ke bawah udah dicari dan ternyata belum ada pengumuman. Fiuh. Sedikit bingung, tapi kemudian berpikir, ngaret kali ya panitianya. Maklum, orang Indonesia. Akhirnya Dela pun ke sekolah masih dalam ketidak pastian.
            Dari sekolah Dela pulang dengan tergesa-gesa, sampai-sampai membatalkan beberapa meeting . Serius, sampai membatalkan beberapa meeting. Gak sombong, tapi serius, memang sampai membatalkan beberapa meeting. Tapi maaf kalau ada yang ngerasa Dela sombong, tapi beneran kok, memang ada meeting yang dibatalin. Hehe .Buka notebook-lagi-dan ternyata pengumumannya masih belum ada. Kesel. Yaudah, si notebook akhirnya terus di on-in sampe malam. Malam-malam Dela itu udah bĂȘte banget deh, gara-gara pengumumannya gak datang-datang. Panitianya gak tau apa deg-degan dapat menyebabkan kematian? Iya, kalo saking deg-degan akhirnya orangnya mondar-mandir di depan jalan raya terus ketabrak. Mati. Hehe.
            Sudah magrib, dan, ya, masih belum ada juga itu pengumuman. Finally, setelah isya itu hasil lomba ada juga. Klik. Breeet. 50 nama-nama beruntung sudah ada di sana. Mata Dela langsung berpetualang memeriksa satu persatu nama yang ada. Fitri mana Fitri, naahh, ini Fitri ! Periksa nama belakangnya, Lestari. Bukan Rosadela. Cari lagi, dan nama Fitri bermunculan beberapa kali tapi yang nama belakangnya bukan Rosadela. Sampai nama pemenang yang ke-50 pun tidak ada yang bernama Fitri Rosadela. Cek sekali lagi dan hasilnya, sama. Dissapoint. Mata belo Dela yang tadinya melotot liatin layar, langsung menyipit.  Pikiran-pikiran negatif langsung merasuki. Yah, apa emang gak bakat nulis yah, padahal kan kemarin lumayan bagus tulisannya. Kayanya emang gak seharusnya ikut lomba nulis, kayanya, kayanya, dan blablabla negatif lainnya terus menari-nari ala hawaii di pikiran Dela.
            Tapi Allah memang Maha Adil, beberapa hari setelah kalah lomba essay Dela di daftarin ikut lomba Pidato + PPT sama guru agama Dela. What a beautiful news! Tapi kemudian terpikir, berarti dela harus buat pidatonya dong? Hmm, bakal bagus gak yah? Nanti kaya kemarin lagi, udah senang-senang awalnya eh kalah ternyata. Apa kasi kesempatan ke orang lain yang lebih jago nulis aja kali ya? Tapi ini kan lomba pidato bukan nulis? Yaudah deh, mau coba aja.
            Ternyata oh ternyata, ada kabar buruk dari lomba pidato tersebut. Kabarnya adalah, waktu dela untuk membuat pidato dan power point serta menghafalnya hanya 3 hari. 3 Hari. Okey sekali lagi, 3 hari ! What a bad news! Tarik nafas buang nafas. Dela langsung negyakin-yakinin diri bahwa Dela pasti bisa! Harus!
Dengan keyakinan hati yang hanya setengah, akhirnya pidato Dela jadi H-1. Setelah dibaca, Dela ngerasa kalo pidato yang Dela buat sekarang tidak lebih bagus dari yang dela buat ketika SMP. Pesimis ya Allah! Mana power point belum lagi? Aduh, ini kan pengalaman pertama dela kalo pidatonya plus power point. Nanti kalo slidenya norak gimana? Aduh, mana guru-gurnya lagi pada gak bisa ngebantuin. Berhubung sudah di daftarin, jadi mau mengundurkan diri pun gak enak. Akhirnya, lanjuuut! Semua dela buat semaksimal yang dela bisa dan hasilnya? Ya mau gimana, itu urusan Allah, yang jelas, bagaimanapun hasilnya itu pasti yang terbaik. Insya Allah. Allah bersama orang-orang yang tawakal. J
Hari H tiba. Dela sangat senang, iya walaupun deg-degan tetap ada. Sekedar informasi, selain menulis, speech juga salah satu hobi dela makanya senang banget akhirnya bisa ikut lomba pidato di luar sekolah. Dari keluar rumah, di angkot, daftar ulang, nunggu giliran lomba, sampai ke wc pun Dela terus saja menghapal teks pidato. Yang ada di pikiran dela waktu itu adalah, Hey udah bisa ikut lomba ini aja Alhamdulillah, yang penting kamu harus tampil maksimal! Beruntung banget hari itu mood-nya lagi bagus.
Hampir bulukan Dela menunggu giliran tampil (okey itu lebay, dela tampil ke-10 dari 20 peserta). Untungnya para peserta membawakan pidatonya tidak membosankan. Tidak untungnya, rata-rata peserta tidak membosankan dan bagus dalam membawakan pidatonya. Yoga di tempat. Akhirnya tiba giliranku. Yah walaupun dalam keadaan sudah sedikit dekil karena keringat dan panas disertai  kebelet juga. Tapi, tetap maju!
“….. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb”. Prok-prok-prok. Akhir pidato Dela disambut dengan senyuman dan tepuk tangan meriah serta respon yang baik dari para juri. Rasanya? Waw! Amazing pake sangat! :D Bangganya itu karena semuanya itu dari mulai pidato, power point sampai cara penyampaiannya murni prepare sendiri. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Tapi, bahagia itu redup setelah ingat, oh iya ya belum pengumuman. Hati ini kembali dipenuhi oleh pasukan drum band.
Setelah berjam-jam menunggu bersama teman-teman seperjuangan yang lain, akhirnya waktu itu tiba. Sempat pesimis. Memang Dela sudah menampilkan dengan maksimal, dan memang Dela berharap banget bisa menang. Tapi temen-temen yang lain pun gak kalah bagus sama Dela. So, tidak apa Ya Allah, seandainya pun memang tidak menang, kalah seperti lomba essay dan lomba-lomba yang kemarin dela ikutin, tidak apa-apa, Dela bisa disini pun sudah luar biasa senang. Serius waktu itu Dela pasrah banget. Sampai kemudian, “ juara 3 lomba pidato dimenangkan oleh… Fitri Rosadela, dari SMA Negeri 1 Dramaga ! “ . Hey, What a beautiful day guys!
Awan-awan gelap yang disertai sedikit petir dan gerimis yang tadinya ada di atas kepala Dela langsung berubah jadi langit biru yang cerah disertai pelangi. Segera Dela naik ke atas panggung. Kalo boleh jujur, lomba ini adalah kali pertama dela menang lomba di luar sekolah. Pengalaman yang luar biasa tentunya. Ucapan-ucapan “congratulation” datang bertubi-tubi dari orang-orang. Alhasil, bibir ini tak mampu berhenti untuk tersenyum. Alhamdulillah.
Satu yang ada di pikiran Dela sesudah itu adalah, tidak hanya satu kali mencoba untuk mendapatkan keberhasilan. Jadi, kalah berkali-kali pun tidak apa-apa, toh hal tersebut hanya akan membuatmu semakin terampil dan semakin terlatih ke depannya. Sampai akhirnya, you can reach what you want !
Suka menulis, suka pidato, suka dunia editing, bernyanyi, menari atau suka apapun itu teruslah mencoba, terus berkarya! Tinggalkan karya-karya yang menginspirasi kawan! Jadilah manusia yang berguna untuk banyak orang melalui karya-karya kita. Don’t be an ordinary, but be an Extraordinary! Just remember, try, try, and try again. ;D
 

#
Tulisan ini dela tulis waktu mau ikut Lomba Menulis Curhat Galau Penulis Pemula. Sekali lagi, lomba melalui dunia maya, GAGAL. Kecewa sih. Tapi kalo berhenti sampai disini, berarti dela benar-benar sudah kehilangan harapan untuk wujudin impian dela . Jadi, kalo ada kesempatan, coba lagi ahh ! mohon doa ya . :D

Rabu, 04 Juli 2012

I'm Pregnant with My Dads Baby and We Are So in Love







Sahabat blogger, pernah dengar berita tentang seorang anak yang dihamili oleh ayahnya sendiri (tidak diperkosa, melainkan karena saling cinta) ? | ah mana ada | ada! ini buktinya, sok mangga baca artikel di bawah! tapi sebelumnya let say, Astagfirullahaladzim dan Naudzubillahimindzalik.
 

Post

A 28-year-old woman who tracked down her long-lost father last year has revealed that she is pregnant with his baby.

Penny Lawrence went in search of her father Gerry Ryan following the death of her mother and grandparents. The Irish Sun reports that she eventually found Dublin-born Ryan in Houston, Texas.

After meeting, the pair embarked on a sexual relationship which resulted in Lawrence becoming pregnant. However, they have insisted that their attraction is the result of Genetic Sexual Attraction, a term previously created by Barbara Gonyo to describe the feelings between parents and their children - as well as siblings - who meet as adults.

"We are not committing incest, but are victims of GSA," Lawrence told the paper. "We've never experienced a father-daughter relationship, so we're just like any other strangers who meet in adulthood."

Ryan expressed fears that laws could see the couple separated, but added: "It's no different than if I met Penny in a bar. I'd have fallen for her as I have now. It doesn't feel [like] we are doing anything wrong."

The pair said that if the three-month scan of their baby shows no birth defects, they will remain together and raise the child.

Discussing GSA, Lawrence explained: "I did some research into it. I was stunned that some brothers and sisters, daughters and dads and mothers and sons were actually living happily as man and wife."

However, her father pointed out: "GSA isn't recognised in court."

http://goallegacy.forumotion.com/t17159-i-m-pregnant-with-my-dads-baby-and-we-are-so-in-love