Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan saya nikmat sehat, serta kelancaran berpikir, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dalam waktu yang ditetapkan. Pada kesempatan kali ini, judul karya ilmiah yang saya ambil adalah “ Sebab Mengapa Indonesia Tidak Maju-Maju”.
Diharapkan ketika orang-orang membaca karya ilmiah saya ini, dapat menyadarkan kita semua, mengapa Negara kita yang tercinta ini tidak maju-maju. Tentunya, tidak hanya mengetahui sebab mengapa Indonesia tidak maju-maju saja, di dalam karya tulis ini, akan ada solusi dari masalah-masalah yang menyebabkan Indonesia tidak maju-maju.
Semoga karya tulis ilmiah ini, dapat menggerakan hati dan pikiran kita semua, terutama para remaja, calon pahlawan masa depan Negara ini, untuk menjadikan negara tercinta ini menjadi lebih baik.
Saya menyadari bahwa di dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga di mohon untuk memberikan kritik serta saran dari para pembaca yang dapat membuat saya membuat tulisan yang lebih baik lagi di lain kesempatan. Akhir kata saya mengucapkan semoga tulisan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, Februari 2011
Penulis
Fitri Rosadela
Daftar isi
Hal
Kata Pengantar………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 2
Bab 1 . PENDAHULUAN.
1.1.Latar Belakang Masalah……………………………………………………………. 3
1.2.Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 4
1.3.Tujuan ……………………………………………………………........................... 4
1.4.Metode Penelitian………………………………………………………………….. 4
Bab II. PEMBAHASAN..…………………………………………………………….. 5
Bab III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 15
3.2 Saran……………………………………………………………............................... 15
Bab IV.
4.1 Daftar Pustaka..………………………………………………………………........... 16
“Bila ada cahaya dalam jiwa, maka akan hadir kecantikan dalam diri seseorang. Bila ada kecantikan dalam diri seseorang, akan hadir keharmonisan dalam rumah tangga. Bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, akan hadir ketertiban dalam negara. Dan bila ada ketertiban dalam negara, akan hadir kedamaian di dunia. “
Pepatah Cina.
SEBAB MENGAPA INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU
Oleh:
Fitri Rosadela
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara kita, Indonesia, sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Jika dihitung-hitung, Negara Indonesia ini sudah merdeka selama 66 tahun. Tetapi hingga saat ini Negara kita masih menjadi sebuah Negara berkembang. Padahal Indonesia memiliki banyak SDA yang melimpah, dan SDM yang jumlahnya tidak sedikit.
Melihat keadaan negara yang menurut saya semakin memburuk, baik karena maraknya aksi pornografi, meningakatnya korupsi serta kemiskinan, sehingga banyaknya terjadi kasus kriminalitas, dll, maka tentu saja ada sesuatu yang salah dari negara ini, salah satunya adalah dari Sistem pemerintahan yang ada di negara ini.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwasanya ketidak majuan negara ini disebabkan oleh penduduknya sendiri, yang rasanya acuh tak acuh terhadap negara sendiri.
Beberapa contoh di atas, menyebabkan banyak kehancuran, salah satunya kehancuran moral, yang menurut saya tanpa adanya moral yang baik, maka kita tinggal menunggu saat-saat datangnya kehancuran. Maka dari itu, untuk menghindari kehancuran-kehancuran tersebut, saya berusaha menuangkan pikiran-pikiran, yang saya harap dapat menyadarkan kita mengapa negara kita ini tidak maju-maju dan kemudian dapat mulai memperbaiki keadaan kita dalam karya ilmiah saya ini.
Rumusan Masalah
- Mengapa saya mengatakan Indonesia tidak maju-maju (mengalami banyak kemunduran)?
- Apakah hal-hal yang menyebabkan Indonesia mengalami banyak kemunduran?
- Apakah solusi yang tepat, untuk menyelesaikan krisis-krisis , baik krisis ekonomi, krisis moral, dan krisis-krisis lainnya yang sedang melanda negeri ini?
- Apakah ketidak-majuan , dari Indonesia di sebabkan dari salahnya sistem pemerintahan yang kita terapkan ? Jika iya, apakah system yang seharusnya di terapkan dalam negara ini?
Tujuan
Tulisan ini bertujuan agar dapat meningkatkan kesadaran kita semua, warga Indonesia, terutama para remajanya agar mengetahui, hal-hal yang menyebabkan negara kita ini tidak maju-maju, kemudian setelah mengetahui dan memahami sebab-sebabnya, saya berharap agar para penerus bangsa ini akan merubah keadaan negara kita menjadi lebih baik kedepannya.
Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan disini adalah dengan menggabungkan pemikiran-pemikiran saya dengan hasil observasi-observasi. Baik dari buku, artikel-artikel ataupun blog-blog dan situs yang saya baca dari internet.
Bab II. PEMBAHASAN
Jika kita lihat, saat ini banyak sekali bencana alam yang terjadi di Indonesia, baik gunung meletus, gempa bumi, longsor, banjir, tsunami, dan lain-lain yang menyebabkan banyaknya korban bencana, hancurnya sarana dan prasarana. Dan terlalu sering kita mendengar kurang dan telatnya bantuan pemerintah yang datang di lokasi bencana tersbut. Entah karena keterbatasan transportasi, atau memang pemerintah menyepelekan mereka. Selain itu, sering kita dengar banyaknya demo dan bentrok yang terjadi di berbagai daerah karena kemerosotan moral para pemimpin kita. Tangisan terdengar disana-sini, teriakan warga negara menuntut keadilan pemerintah karena naiknya harga-harga kebutuhan pokok sangat ramai kita dengar. Kasus bunuh diri dan pembunuhan bayi (aborsi) marak terjadi, akibat banyaknya aksi pornografi dan free sex dimana-mana.
Dari beberapa fakta di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa negara kita yang dikatakan negara berkembang, kurang pantas disebut negara berkembang, karena fakta-fakta tersebut menunjukan adanya suatu kemunduran, dan bukan perkembangan, apalagi kemajuan.
Mengapa hal-hal itu terjadi?? Tentu banyak hal yang menyebabkan hal itu terjadi, di antaranya :
- Kurangnya iman dan takwa.
Faktor utama menurut saya dari semua hal yang menyebabkan Indonesia tidak maju-maju adalah kurangnya iman dan takwa, mari kita berpikir, kalau semua orang paham akan agama, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, apa iya, akan terjadi kerusakan atau kehancuran-kehancuran tersebut?
- Kurangnya ilmu pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki
Orang pintar tidak mungkin merusak. Orang-orang yang pemahamannya tinggi dan pemikiran luas, tidak akan korupsi, tidak akan mencuri, tidak akan menghamili. Intinya, tanpa adanya ilmu penggetahuan dan pemahaman yang luas, orang-orang dapat melakukan apa saja, atau bisa kita sebut, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
- Warga Negara yang Berjiwa Pengemis.
Kebanyakan warga negara Indonesia saat ini itu, menginginkan segala sesuatu yang instant. Inginnya langsung ada di depan mata, ingin barang atau hasilnya langsung ada tanpa berusaha, selalu ingin diberi orang, bukan memberi. Mental yang seperti ini sangatlah berbahaya, karena akan membuat orang menjadi malas, dan mudah menyerah. Gawat kan, kalau seandainya semua remaja calon penerus bangsa memiliki mental seperti itu. Karena kalau seandainya semua remaja calon penerus bangsa seperti itu, bagaimana calon presiden masa depan? Tidak mungkin kan, seorang presiden sedikit-sedikit putus asa, sedikit-sedikit menyerah? Bisa-bisa negara ini hancur.
Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang sudah kamu buat untuk negara.
-Abraham Lincoln-
- Ditipu Orang Asing
Kontrak Karya yang melibatkan pemerintah Indonesia dan Freeport McMoRan ditenggarai sangat merugikan kepentingan negara. Potensi kerugian disebabkan oleh rendahnya royalti yang hanya 1% – 3,5% serta berbagai pelanggaran hak adat masyarakat sekitar maupun pencemaran lingkungan. Sejak beroperasi di tahun 1967, Freeport McMoRan berhasil menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dengan mengandalkan hasil produksi dari wilayah Indonesia.
Freeport McMoRan adalah perusahaan raksasa yang sangat menguntungkan. Total asset Freeport McMoran per Desember 2009 sebesar US$ 25 Milyar (atau Rp 225 Triliun, hamper 1/4 APBN kita). Jadi, tambang di Papua (Grassberg) sangat-sangat menguntungkan Freeport McMoRan. Sudah cadangannya paling besar, ada kandungan emas (yang nilainya sangat besar) ditambah lagi unit cost nya yang paling rendah.
Mengingat kontrak Freeport akan berakhir pada 2021 dengan opsi perpanjangan 2 kali masing- masing 10 tahun, maka Indonesia tidak akan mendapatkan sisa-sisa tembaga dan emas apabila kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan 2041 (dengan catatan tidak ada penemuan cadangan baru).
Fakta-fakta diatas nyaris sekali dengan keadan rakyat Papua yang jauh tertinggal dalam aspek peningkatan ekonomi. Data BPS tahun 2010 menyebutkan Provinsi Papua Barat Termiskin ke satu dan Papua Termiskin ke dua di Indonesia.Ironis lagi, hasil Freeport Papua tahun 2009-2010 capai Rp 1,500 Triliun dengan kurs Rp 9.000/US$. Bandingkan dengan total dana otsus Papua triwulan 2003-2009 senilai kurang lebih Rp. 30 trilyun lebih saja. Begitu juga total utang luar negeri Pemerintah Indonesia sekarang senilai 1.800 trilyun.
Mengapa pemerintah dari awal tidak menolak kerja sama dengan Negara asing dari awal, dan mengolah sendiri SDA yang ada di Indonesia? Bukankah kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar? . Makanya tidak heran, jika kita banyak mengutang ke luar negeri, dan banyak menarik pajak dari rakyat. Sungguh hal yang sangat ironis.
- Banyak Partai = demokrasi ?
Jumlah partai di Indonesia mungkin bisa dibilang TERBANYAK di dunia. Kalau mau dikalkulasiin dari zaman Sukarno sampai SBY jumlahnya berkisar 150. Sebenarnya saya bingung, kenapa di Indonesia harus banyak partai. Apalagi kebanyakan partai itu lebih banyak mengutamakan kepentingan partai masing-masing, bukan memikirkan bagaimana cara mengsejahterakan rakyat. Inging dipilih saja harus menyogok setiap warga, agar dipilih. Lalu, setelah dipilih apa?? Apakah kehidupan kami lebih baik? Sungguh, saya tidak mengerti tujuan pemerintah, untuk apa mengadakan banyak partai, yang tidak bisa mengsejahterakan rakyat. Lebih baik menciptakan satu partai yang benar-benar bisa menciptakan perbaikan dan bukan menciptakan kemerosotan.
- Terus menaikkan Standar Kelulusan
Dari tahun ke tahun, batas minimal UN terus naik. Dari 3.14 sampai besok 5.50. Tujuan depdiknas apa ? Mau memperbanyak ketidaklulusan di bangku sekolah? Standar 3.14 aja banyak yang gagal apalagi 5! Bahkan bisa-bisa standar naik jadi 7! Seharusnya, kalau ingin menaikan batas minimal UN, tingkatkan juga kualitas pendidikan, serta fasilitas di semua sekolah , jangan hanya di beberapa sekolah saja.
Semua fakta-fakta di atas menyebabkan banyaknya krisis-krisis yang melanda negeri tercinta kita ini, baik krisis moral, eknomi, ataupun krisis-krisis lainnya. Lalu, bagaimanakah cara kita menyelesaikan masalah-masalah tersebut? Apakah semua masalah-masalah tersebut ada hubungannya dengan system pemerintahan kita?? Mari kita bahas. Sebelumnya, saya ingin membandingkan beberapa system pemerintahan yang ada , di antaranya, Sistem pemerintahan Monarki, Demokrasi, dan Islam.
Sistem Monarki
Sistem ini mengultuskan sebuah keluarga untuk mendominasi semua orang yang “terjebak” dalam lingkup kerajaan. Entah cakap atau tidak, seorang keturunan raja berhak memerintah. Jaminan keadilan sosial bagi rakyat juga sangat lemah karena raja terbiasa untuk melindungi kepentingan keluarga atau orang-orang yang menyokongnya daripada rakyat. Belum lagi, hak rakyat yang sangat terbatas. Mereka yang lahir dari kalangan rakyat biasa akan selamanya berada di bawah. Menjadi rakyat seolah sama dengan takdir Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat.
Keuntungan sistem monarki adalah mudahnya pengaturan pemerintahan karena keputusan ada di satu tangan. Seorang raja cukup meminta petunjuk dari penasihat tanpa perlu takut dimakzulkan oleh dewan musyawarah tertentu. Sayangnya, dengan keistimewaan ini, biasanya ada saja keluarga kerajaan yang haus kuasa. Lalu, ia mengudeta raja yang berkuasa, lagi-lagi korbannya rakyat biasa.
Sistem Demokrasi
Dengan dalih dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sistem demokrasi dianggap sebagai lawan dari monarki. Jika dalam monarki raja adalah representasi Tuhan, dalam demokrasi tidak demikian halnya. Pemimpin negara bekerja berdasarkan amanat rakyat. Selain itu, jika menganut paham trias politica (eksekutif, yudikatif, dan legislatif), kekuasaan pemimpin negara lebih dibatasi lagi. Ia bisa sewaktu-waktu dimakzulkan oleh dewan musyawarah rakyat. Pada praktiknya, negara demokrasi biasanya justru mencederai demokrasi itu sendiri.
Jarang ada Pemilu bersih yang benar-benar membuat rakyat bebas memilih calon perwakilannya. Biasanya, baik calon perwakilannya, bahkan kadang calon pemimpin negara, dipilih oleh partai yang sudah melakukan deal politik tertentu. Kalau tidak, dipilih berdasarkan kepentingan partai yang jauh dari kepentingan rakyat. Pembagian kekuasaan juga pada akhirnya lebih mirip pada pembagian kue partai-partai tertentu agar semua senang, sementara rakyat tidak diperhatikan.
Sistem Islam
Sistem Islam menggabungkan agama dengan politik. Jika pengetahuan Barat memisahkan kedua hal ini, Islam justru menggabungkannya. Sebenarnya, efek penggabungan agama dan politik ini luar biasa jika berada di tangan orang yang benar. Misalnya, dalam Islam tidak ada monopoli. Jadi, jika sebuah negara didasarkan pada Islam, kesejahteraan semesta terjamin dan orang atau perusahaan yang cuma ingin menangguk untung tanpa memperhatikan kepentingan yang lebih luas dipastikan tidak akan hidup. Kemungkinan, pascademokrasi, sistem Islamlah yang akan menjadi alternatif terakhir bagi negara-negara di dunia.
Dari semua pernyataan-pernyataan tentang system pemerintahan di atas sangat jelas bukan? Bahwa, ada yang salah dengan system pemerintahan kita, yaitu Demokrasi. Pembagian kekuasaan dalam demokrasi pada akhirnya lebih mirip pada pembagian kue partai-partai tertentu agar semua senang, sementara rakyat tidak diperhatikan.Pernyataan tersebut sudah sangat menjelaskan bahwa demokrasi tidak bersifat mengsejahterakan rakyat, dan justru sebaliknya. Maka tidak heran, jika saat ini banyak sekali terjadi kerusaka-kerusakan, ataupun kehancuran-kehancuran yang terjadi, karena memang sejak awal, kunci utama dari semua permasalahan ini adalah Sistem Pemerintahan negara itu sendiri.
Lalu pertanyaannya adalah, Sistem Pemerintahan apakah yang paling tepat untuk menciptakan kesejahteraan yang sesungguhnya di muka bumi ini?? Tentu saja, suatu sistem yang bukan ciptaan manusia , melainkan ciptaan Sang Pencipta, yang menciptakan Indonesia dan seluruh jagad raya ini, yaitu Sistem Pemerintahan Islam. Mengapa? Karena tentu saja, Tuhan yang menciptakan semua ini, yaitu Allah, mengetahui, apa yang akan terjadi dari sejak awal pembuatan muka bumi dan seluruh isinya ini, sampai nanti di akhir kehidupan ini. Allahlah yang mengetahui semua yang terbaik untuk hidup dan kehiudpan kita ini, karena Dia-lah yang menciptakan semua ini. Ada 5 alasan lain, kenapa kita harus memilih Islam sebagai agama atau system yang mengatur kita di dunia :
1. Islam itu datang dari Allah untuk kepentingan manusia yang diciptakan-Nya. Islam itu berupa sistem (software) yang diciptakan Allah spesial untuk manusia, bukan untuk makhluk yang lainnya. Allah menjelaskan dalam firman-Nya :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآَيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab (Yahudi dan Nasrani) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. Ali Imran : 19)Sebab itu, mengamalkan ajaran Islam dengan benar dan menyeluruh adalah bukti otentik ubudiyah kepada Allah dan bukti tidak syirik (menyekutukan) kepada Allah dengan sesuatu apapun. Misi ibadah yang Allah tetapkan untuk manusia hanya dapat diimplementasikan melalui ajaran Islam, bukan dengan ajaran lainnya. Allah berfirman, yang artinya:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(56) Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.(57) Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.(58) (QS. Adz-Dzariyat : 56 – 58).
2. Islam dengan segala ajarannya adalah yang terunggul dibandingkan sistem dan ideology apa saja yang ada di dunia ini. Keunggulan tersebut terbukti sejak ia diturunkan sampai sekarang dan sampai hari kiamat nanti. Namun demikian, Islam yang unggul itu ialah yang bersumberkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. bukan Islam tafsiran manusia. Karena tafsiran manusia, siapapun dia, bisa benar dan bisa juga salah. Islam itu adalah sistem ciptaan Pencipta Manusia, yakni Allah Ta’ala, melalui apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. Sebab itu, ajaran Islam itu pasti unggul dan tidak akan ada sistem ciptaan manusia lain mampu mengunggulinya. Allah menjelaskannya :
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.(88) Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya). (89). (QS. Al-Isro’ : 88 – 89)
Salah satu bukti keunggulan Al-Qur’an dan ajaran Islam ialah, bahwa apa yang ditemukan manusia dalam dunia sains dan teknologi saat ini, seperti ilmu embryology, antariksa, astronomi dan sebagainya serta berbagai ilmu sosial dan humaniora lainnya, Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. sudah menjelaskannya sejak lebih dari 14 abad yang lalu. Bahkan lima ayat pertama yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dalam surat Al-‘Alaq adalah dasar ilmu embryology yang baru diketahui manusia hakikat dan detailnya sekitar satu abad belakangan.
3. Islam itu, sesuai namanya “ Al-Islam”, diturunkan Allah untuk menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Kita memilih Islam itu bukan karena ikut-ikutan atau taklid buta. Kita menerima Islam itu bukan karena rayuan kehidupan dunia. Kita meyakini Islam itu bukan karena nenek moyang kita adalah Muslim. Kita menerima Islam sebagai the way of life bukan karena kita tinggal di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim. Kita menerima Islam itu sebagai agama dan sistem hidup bukan karena tidak enak kepada manusia. Kita mengimani kebenaran Islam itu bukan supaya kita menjadi teroris atau berkuasa di atas muka bumi ini. Akan tetapi, kita terima Islam dan kita pilih Islam sebagai sistem hidup karena hanya Islamlah yang mampu menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan di akhirat.
Sistem apapun yang ada sekarang, baik yang berbau-bau langit, seperti Yahudiyyah dan Nashraniyyah, apalagi yang berbau tanah berupa ciptaan dan karangan manusia seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme dan seterusnya, maka dijamin tidak akan mampu meberikan keselamatan kepada umat manusia di dunia apalagi di akhirat kelak. Karena yang menentukan manusia itu selamat atau tidak bukanlah manusia itu sendiri, melainkan Tuhan Pencipta mereka, yakni Allah Subhanahu Wata’ala. Yang menentukan mereka berjalan dari dunia sampai ke akhirat nanti adalah Allah, Rabbul ‘Alamin, bukan manusia. Yang menciptakan dan menguasai dunia dan akhirat itu adalah Allah Ta’ala, bukan manusia, setinggi apapun pangkatnya ketika hidup di dunia. Yang menentukan syarat keselamatan atau celaka di dunia dan akhirat itu adalah Allah Subhanahu Wata’ala, bukan manusia, sebanyak apapun hartanya saat ia diberi Allah jatah hidup di dunia. Semua syarat keselamatan di dunia dan diakhirat itu sudah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-NYa :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan siapa yang mencari selain Islam sebagai dien (sistem hidup), maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi (QS. Ali Imran : 85)Allah menjelaskan dalam ayat yang lain :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)
Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus(5). Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (6) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (7) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (8) (QS. Al-Bayyinah : 6 – 8)4. Islam adalah sistem hidup yang sempurna. Hal tersebut sangat logis karena datang dari Dzat yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna, yakni Allah Ta’ala. Sebab itu, kita menerima Islam karena kesempurnaannya. Tidak ada satu perkara kecilpun dalam kehidupan manusia yang tidak dijelaskan Islam. Penjelasannya sangat mudah, praktis dan indah. Sejak dari hal-hal yang dianggap manusia kecil seperti, beristinjak (masuk toilet dan bagaimana cara bersuci), mebersihkan tubuh dari hadats dan najis, membersihkan rumah dari sampah dan kotoran, bagaimana cara makan, minum, berpakaian, adab berjalan, bertamu dan seterusnya, sampai kepada masalah besar seperti sistem pemerintahan, sistem pemilihan kepala Negara, sistem ekonomi, sistem politik, hukum, perundang-undangan, militer, hubungan internasional dan seterusnya.
Kesempurnaan tersebut bukan hanya dalam batas teori, apalagi wacana, melainkan sudah diterapkan hampir 13 abad lamanya, persisnya sejak berdirinya Negara Madinah yang dipimpin langsung oleh Rasul Saw. kemudian diteruskan oleh Khulafaurrasyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalan beliau sampai runtuhnya Khilafah Usmaniyah di tangan Mustafa Kemal Atatruk yang berpusat di Turkey tahun 1924. Selama itu pulalah bangunan ajaran Islam itu tegak kokoh berdiri mengungguli bangunan ajaran agama apapun di seluruh dunia. Memang, dalam perjalanannya yang begitu panjang dan berganti-ganti pusat pemerintahan Islam tersebut, sudah pasti mengalami pasang surut. Namun sebuah fakta yang tak terbantahkan, sepanjang sejaran hidup umat manusia sejak nabi Adam alaihissalam, bahwa pemerintahan yang didirikan Nabi Muhammad itu adalah pemerintahan yang terbesar dan terpanjang umurnya.
Kesempurnaan ajaran Islam itu juga adalah hal yang logis. Karena yang menurunkannya adalah Allah Ta’ala yang Maha Kuasa dan telah menjadikan Islam yang dibawa Nabi Muhammad itu adalah agama dan sistem yang valid sampai akhir zaman. Jika demikian halnya, apa alasan umat Islam tidak pede dengan ajaran Islamnya dan masih saja mencari-cari ajaran lain ciptaan manusia baik yang dilahirkan di zaman yunani kuno seperti demokrasi maupun yang dilahirkan di zaman moderen sekarang. Allah menjelaskan, yang artinya :
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Al-Maidah : 3)
5. Disamping ajaran Islam itu unggul dalam segala hal, hukum dan perundang-undangannya paling efektif dibanding dengan hukum dan perundang-undangan ciptaan manusia sepanjang masa. Hal tersebut sangat logis dan juga terbukti sepanjang sejarah Islam, karena yang membuat hukum dan perundang-undangan Islam itu adalah Allah, Tuhan yang Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui dan terlepas dari interest pribadi serta hawa nafsu. Sebab itu, Allah mengajak manusia, khususnya kaum Muslim untuk memikirkan hal ini dengan baik dan hati-hati sebagaimana firman-Nya :
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ (49) أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (50)
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.(49) Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (50) (QS. Al-Maidah ; 49 – 50).
Jadi, jawaban sebenarnya dari semua permasalah-permasalahan, atau sebab mengapa Indonesia tidak maju-maju, karena memang dari awal, Pemerintah salah menggunakan sistem pemerintahan. Seperti halnya Handphone, jika tidak mengikuti buku panduan yang diberikan dari penciptanya, pasti HP itu akan rusak, cepat atau lambat. Begitu juga dengan kita, jika kita tidak mengikuti aturan dari Sang Pencipta, maka cepat atau lambat kehiudpan kita pasti akan rusak. Naudzubillahimindzalik.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari judul saya kali ini, yaitu “ Sebab Indonesia tidak Maju-Maju”, adalah kesalahan dari Sistem Pemerintahan yang sejak awal kita gunakan, yaitu Demokrasi, padahal jika ingin Indonesia maju, jawabannya hanya satu dan tidak bisa diragukan lagi, yaitu mengganti Sistem Pemerintahan kita, yang berasal dari manusia, menjadi system Pemerintahan yang berasal dari Sang Pencipta yang mengetahui seluk-beluk kehidupan kita dengan sangat baik, yaitu Sistem Pemerintahan Islam, yang ajaran-ajarannya bersumber langsung dari Allah, yang pasti kebenarannya, dan tidak perlu diragukan lagi kehebatan ajaran yang ada di dalamnya, yang tentu saja akan menciptakan kesejahteraan kehidupan di dunia maupun di akhirat.
3.2 Saran
· Mempelajari ajaran-ajaran Islam dengan sebaiknya, dan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena kita tidak mungkin bisa langsung merubah system pemerintahan yang ada, karena itu sesuatu yang tidak mudah, dan berhubungan dengan orang banyak yang berbeda-beda pemahamannya.
· Menyebarkan pemahaman-pemahaman yang benar kepada orang lain, mulai dari orang-orang terdekat kita.
· Amar ma’ruh nahi mungkar, saling mengingatkan kepada sesama akan kebaikan, dan menghindari hal-hal yang buruk.
· Selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, agar diberi kemudahan dalam memecahkan maslaah-masalah yang sedang kita hadapi bersama dalam negara ini.
· Saya harapkan, kita tidak menyepelekan masalah pemerintahan ini, karena sesungguhnya setiap manusia di bebani tanggung jawab untuk ikut serta menyampaikan kebenaran yang diketahuinya.
· Mari tegakkan Negara Islam, mari tegakkan Kekhilafahan ! Agar tercipta masa depan yang lebih baik ! ^o^
Daftar Pustaka
Al-Qur’an dan terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Pustaka Agung Harapan 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar