Bismillahirrahmanirrahim.
Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang masih memberikan kita nafas kehidupan
hingga detik ini. Tak lupa sholawat serta salam, semoga selalu tercurahkan
kepada baginda besar, nabi akhir zaman, tauladan seluruh ummat, Nabi Muhammad
SAW.
Peringatan
maulid Nabi(kelahiran Nabi Muhammad) Besar Muhammad SAW dirayakan di mana-mana,
tentunya oleh masyarakat Islam
Nusantara. Dan hari ini, kami warga SMPN 1 Dramaga, ikut merayakan maulid nabi
tersebut. Semoga segala aktifitas kami,
menuai makna yang jelas, bukan bagai kalimat dalam syair lagu melayu,
‘ibarat air di daun keladi’, atau bagai hembusan sang bayu, melainkan mempunyai
dampak pada gerak maju dalam menapak kemajuan peradaban dan masyarakat Islam
khususnya, serta peradaban dan masyarakat dunia serta bagi segenap alam
seutuhnya (rahmatan lil ‘alamin).
Nabi
Besar Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal tahun gajah. Menurut Muhammad
Pasha, akhli ilmu falak Mesir masa itu bertepatan dengan 20/22 April 571 M.
Masa itu dikenal sebagai masa jahiliyah.
Pada
masa itu pula kegelapan telah menyelimuti dunia seutuhnya. Negeri-negeri yang
dahulu menguasai peradaban besar seperti Romawi, Yunani, Mesir, Persia, India,
Cina telah terpuruk. Abad-abad itulah yang dikenal dalam sejarah sebagai abad
pertengahan (middle of ages), yang
merupakan abad kegelapan.
Fakta sejarah menunjukkan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW telah menebarkan sinar pada dunia yang telah diselimuti kabut kegelapan, Islam telah mampu bergerak membawa peradaban yang cemerlang. Kejahilian atau kebodohan lenyap dan tergantikan oleh peradaban Islam yang mulia.
Fakta sejarah menunjukkan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW telah menebarkan sinar pada dunia yang telah diselimuti kabut kegelapan, Islam telah mampu bergerak membawa peradaban yang cemerlang. Kejahilian atau kebodohan lenyap dan tergantikan oleh peradaban Islam yang mulia.
Perubahan
peradaban yang dilakukan Rasulullah SAW tidaklah mudah, dengan segala cacian,
makian, ejekan, siksaan lahir maupun batin yang beliau dapatkan, beliau tetap
semangat memperjuangkan Islam, demi kita semua, ummatnya yang sangat beliau
cintai. Pertanyaannya sekarang adalah, lalu bagaimanakah, cara kita membalas
cinta beliau yang luar biasa begitu besarnya, sehingga ia rela mengorbankan
waktu, harta, kesenangan, keluarga, bahkan nyawa yang ia miliki hanya untuk
kita??
Ada
beberapa cara menunjukan kecintaan kita kepada Rasulullah, kekasih Allah yang
mulia ini, di antaranya :
1. Sering membaca Shalawat Nabi.
Orang-orang yang sedang jatuh cinta
itu, salah satu kebiasannya adalah menyebut nama dan mengingat orang yang
dicintainya. Maka begitu pula dengan kita, jiak akita mencintai Rasulullah,
maka kita akan senantiasa mengingatnya dan menyebut-nyebut nama serta
memuji-mujinya, dan salah satu caranya adalah dengan membaca shalawat
kepadanya.
2. Menjaga Al- Qur’an dan Al-Hadits
Ketika kita di berikan atau
dititipkan sesuatu dari orang yang sangat kita cintai, tentulah kita ingin
menjaga dan merawat barang atau pemberiannya itu dengan sebaik mungkin. Sama
halnya dengan kita yang mencintai Rasulullah.
Rasulullah mewarisi mukjizatnya yang
beliau dapat dari Allah, Dzat yang sangat di cintainya, kepada kita, para
pengikutnya. Maka dari itu, kita harus menjaga, merawat, dan memahami serta
menyebarkan (mendakwahkan) Al Quran dan Al- Hadits tersebut. Jangan hanya di
letakkan di lemari yang kedap debu dan anti kotoran saja, tetapi bacalah
Al-Quran tersebut, setelah itu, pahamilah arti yang terkandung di dalamnya,
lalu amalkan dan sebarkanlah.
3. Mencintai Orang-Orang yang Shaleh , Ulama dan Para
Ahli Agama.
Kala kita
mencintai seseorang, pastinya kita ingin agar keluarganya, sahabat-sahabat dan
orang-orang terdekatnya baik pada kita juga. Maka kitapun akan mencintai
orang-orang terdekat atau orang-orang yang dicintai dari yang tercinta.
Begiu pula ketika kita mecintai
Rasulullah. Karena Rasulullah sangat mencintai orang-orang yang senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah , seperti para ulama, Hafidz dan Hafidzah, dll,
maka kitapun harus mencintai orang-orang tersebut.
Merupakan keberuntunganlah bagi mereka yang mengikuti Rasulullah, beruntunglah mereka yang
mencintai Nya, maka dengan kecintaan terhadap Rasul saw merupakan kesempurnaan
keimanan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sempurna keimanannya, dan
akan dikumpulkan oleh Allah bersamanya, dengan Rasulullah dan orang-orang yang
dimuliakanNya di surge firdaus nanti. Amin, Amin, Yaa Rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar