Salam

Assalamu'alaykum... :)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Fakta yang bakal menghambat kemajuan Pendidikan !

oleh Fitri Rosadela pada 02 Oktober 2010 jam 21:42
                Assalamualaikum….
Iya, kembali lagi bersama saya Fitri Rosadela dalam diskusi sana, diskusi sini. Kali ini, saya masih akan mengangakat tema seputar pendidikan kita.  Di mana saya mengambil contoh langsung dari keadaan sekitar saya. Hal yang saya akan tekankan di sini mungkin lebih ke contoh-contoh keadaan yang membuat pendidikan bakalan susah maju.
Ehm, setelah beberapa lama saya menerowong dan memperhatikan keadaan sekitar. Ternyata saya menemukan banyak sekali keadaan yang seharusnya tidak ada di sekolah-sekolah dan sepertinya keadaan-keadaan itulah yang akan menjadi penyebab utama pendidikan bakal susah majunya, terutama di Indonesia (bukan gak mungkin, tapi susah, kan anything possible, segala sesuatu mungkin aja terjadi). Berikut beberapa contohnya:
Ø  Hampir setiap hari saya menemukan keadaan di mana ketika guru sedang menerangkan suatu materi. Siswa-siswinya bukannya sibuk mendengarkan dan memperhatikan sembari mencatat, melainkan sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang sibuk mengobrol dengan temannya, ada yang sibuk mencoret-coret bukunya, bahkan fakta terbaru yang saya temukan adalah, mereka dengan santai bermain HP ketika guru sedang menerangkan. Ada yang bermain HP sambil pura-pura membaca buku ( bukunya di berdirikan, sehingga HPnya terhalang oleh buku tsb), ada juga yang sambil mengetik sms di bawah kolong meja, bahkan ada yang sampai Fb-an. Huh, entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Sehingga rasanya mereka ke sekolah bukanlah untuk mencari ilmu, melainkan hanya untuk bersenang-senang.
 Tidakah terpikir oleh kita bagaimana perjuangan orang tua kitaa agar kita bisa bersekolah?? Tidakah kita tau, bahwa kedua orang tua kita, ingin kiat kelak menjadi anak yang sukses, agar tidak kalah oleh keadaan dan tidak di lecehkan oleh orang.
Apakah dengan keadaan seperti itu, kita bisa menjadi seseorang yang sukses??
Atau, tidakah ada keinginan dari diri sendiri, agar kita bisa maju. Siapa tau, dengan sering mendengarkan penjelasan-penjelasan dari guru kita, suatu hari kita bisa menjadi seorang Ilmuwan ternama??
Atau setidaknya, jika tidak ada keinginan untuk maju, hargailah guru kita yang sedang menerangkan di depan?? Susah payah mereka menyiapkan materi, tetapi sia-sia, karena murid-muridnya tidak ada yang memperhatikan, bayangkan betapa sedihnya mereka??


Ø  Kalau awalnya saya mengomentari keadaan siswa, sekarang saya akan mengomentari keadaan guru-gurunya. Punten ya bapak dan ibu guru.
Saya sering melihat, kelas kosong pada jam-jam pelajaran. Pertanyaannya adalah, ke mana gurunya?? Sedang apa?? Ekh, pas di cek, ternyata lagi pada di ruang guru. Mungkin bakal ada yang berpikir, o, di ruang guru, mungkin saja gurunya sedang menyiapkan materi, atau sedang membereskan sesuatu. Masih mending kalau keadaannya memang seperti itu, tapi keadaan yang sering terlihat adalah guru-guru tsb sedang berbincang-bincang (mengobrol, sembari tertawa sana, tertawa sini, mmmh!).
Weitz, kalo gto, anak-anaknya gimana donk??
Anak-anaknya??
Ketika tau gurunya seperti itu, tentu saja, HOREEEEE!!!, mungkin itu kata pertama yang bakal muncul dari murid-murid tsb. Hah. Bukannya harusnya kita sedih ya, melihat keadaan seperti itu?? rugi donk. Iya gak scih??
Ada lagi guru yang asal nilai. Maksud asal nilai di sini adalah, begini, guru tsb menyuruh kita untuk mengisi LKS dari halaman sekian sampai halaman sekian, kalau tidak, di hukum!!  Tentu saja, murid-murid bakal mengisi LKS tsb, entah dari hasil meng-copPas(copy paste alias nyontek) ataupun hasil kerja keras sendiri.
Esoknya, ketika di periksa oleh gurunya, dengan mudahnya guru tsb memberi nilai 9, 8, dll, tanpa melihat jawaban murid tersebut. Seakan-akan tidak peduli ada yang salah atau tidak, yang penting dia mengerjakan. Okelah, nilai kerajinan dan ketepatan waktu anak itu mungkin ada. Tapi, bukankah yang harusnya di nilai di LKS tersebut adalah kebenaran dari soal-soal yang di jawab?? Bagaimana mereka tau jawaban mereka salah atau benar, kalau gurunya asal nilai begitu??  Keadaan seperti itu membuat anak-anak berpikir, ya udah, lain kali aku juga asal aja akh, isinya, kan gak di periksa ini, yang penting aku isi!!
Muncul lagi pertanyaan, kalau ke sekolah semua guru seperti itu, mendingan kita ke tetangga atau teman kita aja, gak usah jauh-jauh ke sekolah,  kan Cuma memeberi nilai saja, atau bisa di bilang, hanya menuliskan angka saja, anak SD juga bisa kog…
*untungnya, tidak semua guru seperti tu. Alhamdulillah. J
                Nah, Cuma dari beberapa contoh di atas saja, kita bisa memprediksilah, gimana kelanjutan dari pendidikan ke depan, kalau keadaannya terus seperti ini. Mmmh. Bakalan maju atau gak ya, ??
                Ya… semuanya kembali kepada kesadaran diri masing-masing, toh  pada dasarnya, setiap orang pasti ingin sukses donk?? Kalau untuk murid ingin sukses dalam belajarnya, dan guru-guru ingin sukses dalam mengajar. Jangan hanya ingin donk!! Wujudkan!! Bisa kog… Harus bisa…!!
                Mari kita sama-sama berusaha, untuk memajukan bangsa, agama, nusa dan bangsa!! Ce ilehh…
Kejauhan kalie ya, kita mulai memajukan hal-hal yang dekat saja dulu dech, memajukan diri sendiri dulu, keluarga, teman-teman, kelas, sekolah… etc, etc.
                Mmmm, bisa gak ya???
Jawabannya tentu aja, ada di diri masing-masing. . . , so, temukan jawabannya ya. N semoga aja, jawaban kta nanti adalah. “iya, aku bisa, pasti bisa, dan harus bisa!!” amiiin.
^.^

                Mungkin itu saja yang saya bisa utarakan di ajang diskusi kali ini. Insya Allah lain kali akan lebih di perbaiki lagi. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan atau ada yang merasa tersindir atau sebagainya. Sekian.
                Wasslamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar