Salam

Assalamu'alaykum... :)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pidato "Ilmu dan Akhlak"


Sahabat Fillah semua, ini adalah pidato buatan dela wkatu kelas 9 (3 SMP), waktu itu, ada acara Maulid Nabi, n diadain berbagai lomba, one of them tuh lomba pidato. Karena dela interest dengan hal-hal yang berbau pidato dan kawan-kawannya, maka terciptalah pidato ini..Alhamdulillah juara satu. Bangga luar biasa, Karen pidato ini asli buatan sendiri apalagi bisa membawakan dengan sangat baik. Rasanya, Alhamdulillah banget yah, sesuatu. ^_^i

Ilmu dan Akhlak

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil alamin, wassalatuwassalamuala asrafilanbiya iwal mursalin, sayyidina waala alihi wa sahbihi ajmain, amma ba’du.
          Yang terhormat , ibu guru dewan juri, beserta teman-teman yang saya sayangi.
          Segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam, Dzat yang telah menciptakan  langit dan bumi, serta seluruh jagad raya ini yang telah memberikan kita nafas kehidupan hingga detik ini, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa juga, kita senandungkan lagu terindah, yaitu shalawat serta salam kepada Baginda besar, teladan untuk kita semua, nabi akhir zaman, Rasulullah SAW.
          Dalam kesempatan kali ini, kesempatan yang cukup singkat, tetapi semoga sarat akan rahmat, izinkanlah saya, Fitri Rosadela, perwakilan dari kelas 9.8, menyampaikan sebuah pidato yang bertema. “Ilmu dan Akhlak”.
          Seperti yang kita ketahui, saat ini kita berada pada abad ke 21, sama seperti abad dimana Doraemon hadir di dalam kartun . Pada abad ke 21 ini, tepatnya tahun 2011, Ilmu dan teknologi melaju sangatlah pesat, bak roket yang melaju tinggi ke angkasa. Coba kita tengok perkembangan IPTEK ini, misalnya saja, seputar teknologi Transportasi, kalau orang tua zaman dahulu ingin naik haji, harus pergi berbulan-bulan dengan kapal laut, beda halnya dengan kita yang hanya butuh waktu beberapa jam untuk mencapai Negara di mana Ka’bah berada. Atau mungkin, jika dulu kita bersilaturahmi dengan saudara yang jauh sangatlah susah, maka tidak sama halnya dengan kita yang saat ini tinggal menekan beberapa tombol di Handphone untuk menelepon saudara kita tersebut dimanapun dia berada, tentu dengan syarat kita memiliki pulsa.
          Tentu saja itu semua terjadi berkat adanya pemikiran-pemikiran dan ilmu pengetahuan yang  cemerlang dari para penemu-penemu kita. Seperti halnya Al-khawarizmy yang berhasil menemukan angka Nol, Thomas Edison yang setelah beberapa kali gagal akhirnya dapat menciptakan sebuah lampu yang akhirnya dapat menerangi kehidupan sehari-hari kita. Coba kita bayangkan jika di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak ada lampu?? . Tentu saja kita akan sangat kesulitan bukan? Mari kita bayangkan lagi, jika tidak ada Listrik dalam hidup kita? Sungguh, jika kita berpikir, kita sudah sangat tergantung dengan yang namanya Listrik, betul apa betul temen-temen? Yang jawab salah awas ya… ya, tentu saja benar, karena tanpa listrik, lampu tidak ada, kulkas , komputer, serta televisi tidak dapat dihidupkan. Padahal, pada zaman seperti ini, kita sangat bergantung dengan alat-alat elektronik tersebut. Makanya, tidak heran jika dalam Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya atas setiap muslim, seperti kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah mewajibkan thalabul ilmi:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim” [H.R. Ibnu Majah dan lainnya dari sahabat Anas bin Malik dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahih Tarhib wat Targhib].
          Allah, Dzat yang sangat saya dan Insya Allah teman-teman cintai ini mengetahui bahwasannya ilmu sangatlah penting dalam hidup kita. Maka Karena itulah, Allah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu.
          Teman-teman, para remaja calon pahlawan masa depan.
          Sungguh, beruntunglah orang-orang yang memiliki ilmu, karena dalam salah satu hadits Rasulullah bersabda,
Man aroda dunya fa’alaihi bil ‘ilmi,Wa Man arodal akhirota fa’alaihi bil ilmi, Wa man aroda huma fa’alaihi bil ‘ilmi.
Artinya : “ Barang siapa ingin memperoleh kebahagiaan hidup di dunia harus dengan ilmu dan barang siapa ingin bahagia di kahirat harus dengan ilmu, dan barangsiapa ingin memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat harus dengan ilmu.
          Maksud hadits tersebut, bahwasannya Ilmu dapat memberi kita kebahagiaan dunia dan akhirat, sungguh luar biasa bukan? Ada lagi hadits yang berbunyi ,
           “Bagi tiap-tiap sesuatu ada jalannya, dan jalan ke surga adalah ilmu.” (H.R. Dailamy dari Ibnu Umar)
          Sungguh, betapa Allah memuliakan orang-orang yang berilmu, sehingga Allah menjanjikan kita surga dengan Ilmu tersebut. Tetapi, apakah iya, jika kita memiliki ilmu yang sangat luas, sehingga katakanlah kita disebut seseorang yang jenius, kita akan masuk surga tanpa ada syarat-syarat yang lain? Tentu saja tidak kawan, ada syarat lain yang harus kita penuhi, yaitu Akhlak yang  mulia. Mengapa? Coba teman-teman bayangkan, jika ada seseorang lulusan luar negeri, memiliki gelar yang sangat panjang, dari sabang sampai merauke, dan dikatakan jenius oleh orang-orang tetapi dia tidak memiliki Akhlakul karimah? Dia bisa menjadi seorang perusak, dan bukan jadi pembenah. Kalau kita umpamakan mungkin, seperti sebuah lentera yang dibawa seorang bayi. Memang, bayi itu membawa secercah cahaya, tetapi, tahukah bayi itu bagaimana harusnya dia menggunakan lentera itu? Tentu tidak teman. Bisa jadi dia malah terbakar oleh api yang berada dalam lentera tersebut. Nauzubillahimindzalik.
          Maka dari itu sahabat, marilah kita menjadi seorang muslim dan muslimah yang memiliki akhlak yang mulia, serta memiliki ilmu yang sangat luas. Karena tentu saja, tidak akan ada akhlak yang mulia tanpa adanya ilmu. Begitu juga, tak aka nada ilmu yang bermanfaat tanpa adanya kahlak. Kedua-duanya itu saling berhungan dan tidak dapat dipisahkan. Karena kalau dipisahkan, tentu akan terjadi suatu ketidak seimbanagan.
          Untuk itu , marilah kita, yang berada di tempat ini, di sekolah ini, memberi tepuk tangan yang meriah untuk kita semua yang sedang menuntut ilmu dan membenahi akhlak menjadi lebih baik. Terima kasih.
          Sebelum saya menyudahi pidato ini, saya ingin berpantun dulu, dengarkan ya.
Jalan-Jalan ke Australia,
Jangan lupa naik Kangguru.
Wahai teman-teman yang berbahagia,
Saya calon pahlawan bangsa pamit dulu.
          Mungkin hanya sekian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf jika ada kesalahan, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya dari Allah, dan kekurangan berasal dari diri saya sendiri. Sekian. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

3 komentar:

  1. buat fitri rasadela ijin copas ya.. buat tugas sekolah besok.. thank's :D

    BalasHapus
  2. Mksh kak , telah membagikan pidato tntng ilmu dan akhlak , bsk aku mau pensi doain ya kak , agar aku di permudah saat ber pidato , skli lg trima ksih kak 😊

    BalasHapus